Wahai para pecinta kehidupan dunia. Yang fana dan serba sementara. Kalian tertipu. Oleh fatamorgana hampa. Tindakanmu hanyalah kepandiran belaka.Harta dan keluarga tak lain hanyalah titipan.Yang suatu hari mesti dikembalikan
Wahai jiwa..!Celakalah kamu !Bantulah aku dengan usahamu digulita malam. Semoga engkau . Pada hari kiamat memperoleh kemenangan. Dengan kehidupan yang baik. Dipuncak ketinggian
sana (Jannah).
Dunia adalah araknya syetan. Barangsiapa yang mabuk karenanya, ia tidak akan segera sadar, kecuali setelah berada ditengah kumpulan orang-orang mati, dalam keadaan menyesal diantara orang-orang yang rugi. Dunia adalah jalan. Menuju syurga atau neraka. Sedangkan malam. Adalah modal dagangan. Dan siang adalah pasar.
Kulihat tumpukan dosa dan telah mematikan qalbu. Dan membiasakan berbuat dosa akan mewariskan kehinadinaan. Sedangkan meninggalkan dosa dan kemaksiatan adalah hidupnya hati. Dan itulah dia yang terbaik bagi dirimu.
Jangalah kamu merasa aman terhadap kematian !Sekejap atau senafaspun. Walaupun kamu cegah dengan pengawal. Ataupun satpam. Ia pasti datang!! Kepada setiap orang. Baik yang berpakaian baju perang .Ataupun yang berperisai.Engkau mengharap selamat. Sementara engkau. Tidak menempuh jalanNya ! Sungguh !!!Perahu itu Tidak akan berjalan Diatas daratan.
Sungguh benar adanya. Harta tiada lagi berguna. Bagi manusia yang fana. Bilamana nafas pilu telah tiba. Saat tersedat pada tenggorokannya. Dan pada saat sesak dadanya. Itulah maut jika menjemput diri. Tiada lagi tempat bersembunyi. Untuk menyelamatkan diri. Padahal apa yang kita takuti Setelah kehidupan ini Lebih dahsyat dan mendebarkan hati. Semua orang mengalami kematian. Yang awam yang berkedudukan. Mereka semua merasakan. Kemiskinan tiada menambah kesedihan. Oleh datangnya kematian. Sebab tiada berguna apa yang ada ditangan
Ya Rabb, Jika Engkau mempertanyakan, Niscaya pertanyaanMu satu kepedihan, Yang tiada mampu hamba tahan ! Atau jika Engkau memaafkan, Hanya Engkaulah yang dapat memberikan. Kepada hamba yang dosanya berlumuran .Seperti debu yang menutupi badan.
Ilahi, demi kesucian dan keaguanganMu. Dengan maksiat itu, bukanya aku menentangMu. Aku sadar bahwa berbuat maksiat itu salah. Dan aku bukan tidak tahu bahwa. BalasanMu kelak teramat pedih. Namun kesalahan itu mendatangiku. Dan ditolong oleh kejahatan yang ada dalam diriku.
Aku terpikat oleh kebijaksanaanMu. Yang selalu melimpah atas diriku. Aku membakang padahal aku mengerti. Aku menentang karena kebodohan diri. Siapa yang akan menghindarkanku dari siksaMu??? Kemana aku bergantung bila taliMu telah Kau putus ???Sungguh tersia-sia masa mudaku. Alangkah ruginya aku ini.
Perbanyaklah mengingat penghancur Kenikmatan (mati). Jaga masa muda, janganlah sampai diisi hanya dengan hura-hura belaka. Hari ini memang ada, tetapi besok belum tentu tiba. Hanya kehidupan akhirat yang pasti ada. Hidup di dunia hanya sementara . Hanya sekejap saja.